Cacingkepanasan Blog: Literacy and Poem

Thursday, February 07, 2008

Blackout

Saat itu sudah petang ketika Jack Crowford baru saja sampai di rumahnya. Jack pria Amerika-Indonesia, berambut hitam, berumur sekitar 30 tahunan. Jack melepas sepatunya dan beristirahat di sofa berwarna merah. Aroma citrus tercium dari pengharum ruangan di dalam rumah.

Dad, boleh enggak aku makan permen itu?” Tanya Nell, anak perempuan Jack yang baru berumur 10 tahun.

Sok aja, ambil aja. Tapi awas! Jangan banyak-banyak ntar sakit gigi, lho.” Kata Jack sambil mencubit pipi anaknya. Nell bergerak ke arah dapur, suara lantai kayu terdengar berderit-derit ketika Nell melangkah. Jack menyalakan TV, seorang pembawa berita tampak pada layar TV.

”Dad, kenapa mom belum pulang juga? Nell kangen mom.” Nell setengah berteriak sambil mengambil permen-permen dari dalam toples.

”Mom lagi sakit, kan dia lagi dirawat di rumah sakit.”

”Emang mom sakit apa sih? Kok dirawatnya lama amat?” Nell berbicara sambil mendekati ayahnya yang sedang duduk di sofa. Nell duduk di samping ayahnya sambil memegang beberapa butir permen.

Jack menghela nafas. ”Kata dokter sih, Mom sakit Flu. Jadi biar Nell enggak ikut ketularan, Mom harus tinggal dulu beberapa bulan di rumah sakit.” Kata Jack sambil memandang Nell yang sedang sibuk membuka bungkus permen di tangannya. Jack tidak tega mengatakan kepada anaknya kalau Jill, istrinya mengidap schizophrenia akut dan sekarang berada di rumah sakit jiwa di jalan Riau. Jack masih ingat ketika Jill tiba-tiba ingin membunuhnya dengan pisau dapur sambil berkata akan membawa Jack dan Nell ke tempat yang lebih baik.

”Kenapa, Dad?” Jack terbangun dari lamunannya mendengar suara anaknya.

Enggak apa-apa kok. Ganti baju dulu gih.” Nell masih memakai baju seragam sekolahnya. Nell mengangguk kemudian pergi ke arah tangga. Suara berderit-derit terdengar ketika Nell pergi ke kamarnya di lantai atas.

Jack pergi ke dapur dan memanaskan air di dalam teko. Api berwarna biru di atas kompor menari-nari. Jack melihat ke arah tempat menyimpan pisau dapur. Satu pisau dapur hilang. Jack membayangkan Jill pernah membawa pisau itu kemudian berencana membunuh dia dan anaknya. Jack teringat koran tiga bulan yang lalu yang memberitakan peristiwa itu.


Ibu yang Menjadi Gila dan Mencoba Membunuh Keluarganya


Kejadian ini terjadi di Jalan Trout hari selasa (6-11) lalu. Seorang ibu tiba-tiba membawa sebuah pisau dapur dan mencoba membunuh seluruh keluarganya. Menurut pengakuan Jack (31), suaminya. Istrinya tiba-tiba mengambil pisau yang berlumuran darah, yang sebelumnya telah dipakai untuk memotong daging ikan, dan menodongkannya ke arah suaminya. Jill melakukan itu sambil berkata ”Aku akan membawa kita semua ke tempat yang lebih baik.”

Beruntung Jack dapat menghindari hujaman pisau dari istrinya, namun tangannya terluka. Pada saat yang sama Nell (10), buah hati Jack dan Jill, berteriak minta tolong sehingga para tentangga berlarian ke tempat kejadian dan mengamankan Jill.

Jack berkata, ”Jill memang beberapa bulan ini bersikap aneh, dia sering berkata kalau dia mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada. Aku telah meminta dia untuk mendatangi psikiater, namun dia selalu menolak.” Tutur Jack pada Daily News.

Bread (28), tetangga korban menuturkan. ”Tiba-tiba saya mendengar suara jeritan dari rumah Jack, jadi saya bersama tetangga-tetangga lain yang juga mendengar suara jeritan itu berlari ke rumah Jack. Kami melihat Jill membawa pisau dapur dan mencoba menusuk Jack, tangan Jack berdarah, jadi kami langsung masuk sambil kemudian melerai mereka.”

Berdasarkan penuturan polisi, Jill saat ini sudah diamankan. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan kepolisian, Jill dinyatakan menderita penyakit schizophrenia akut, sehingga saat ini sudah diserahkan kepada pihak rumah sakit jiwa dan sedang menjalani perawatan di sana. -dot


Teko menjerit sambil mengeluarkan uap panas. Jack tersadar dari lamunannya. Jack mematikan kompor kemudian menuangkan air panas ke dalam cangkir yang sudah diisi teh celup. Uap panas mengepul dari cangkir ketika Jack menuangkan air panas.

Ah, enggak mungkin. Jill sekarang masih ada di rumah sakit jiwa. mungkin aku lupa menyimpannya tadi pagi karena buru-buru, pikir Jack.

Jack mengambil cangkir itu, kemudiam membawa cangkir itu ke ruang tengah, terlihat bekas luka sabetan di punggung tangan Jack ketika dia menaruh cangkir itu di atas meja. Jack duduk sambil menonton berita di sofa merah.

Tercium samar-samar wangi bunga lavender diantara wangi citrus yang lebih kuat. Wangi bunga lavender, sama seperti wangi lotion yang selalu dipakai oleh Jill.

Ah, cuman perasaanku, pikir Jack. Jack melihat berita di TV, yang saat ini sedang meliput berita daerah sambil sesekali meminum air teh hangat.

Pembaca berita di TV berganti. “Saya Schantal Stiff, akan melaporkan berita daerah untuk anda.” Tulisan di sebelah Schantal berganti dari tulisan berita nasional menjadi tulisan berita daerah. ”Sekitar jam lima sore tadi, terdengar suara ledakan di sekitar Jalan Riau. Ledakan itu berasal dari tabung gas di dapur rumah sakit jiwa. Ledakan itu terdengar hingga radius seratus meter dari tempat kejadian dan memporak-porandakan dapur rumah sakit jiwa tersebut. Sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun beberapa staff rumah sakit terluka, dan staff lain yang bertugas saat itu sempat panik sehingga beberapa pasien sempat berlarian ke luar rumah sakit jiwa tidak terkendali.” Gambar di TV memperlihatkan orang-orang yang mengenakan baju pasien rumah sakit berwarna putih berlarian ke luar.” Saat ini sebagian pasien sudah digiring kembali ke dalam rumah sakit, namun beberapa pasien masih dalam pencarian. Bagi para pemirsa yang melihat pasien rumah sakit jiwa di sekitar anda, harap hubungi yang berwajib.” Gambar di TV kembali menyorot pembaca berita. Schantal kemudian membacakan berita lainnya.

Oh, tidak. Jill!” Jack shock melihat berita tersebut dan tidak dapat bergerak selama beberapa saat. Jack merasakan luka sabetan pisau di tangannya menjadi perih. Pada saat Jack akan berdiri, tiba-tiba seluruh peralatan elektronik di ruangan itu mati. Kegelapan menelan Jack.

Nell! Nell!” Jack menjadi panik, dia memanggil anaknya sambil berdiri mencari-cari senter yang seharusnya berada di samping televisi. Lutut Jack berkali-kali tersandung meja dan lemari dalam usahanya mencari senter.

Kriek...Kriek... Suara lantai kayu yang diijak terdengar perlahan, sesekali terdengar suara orang yang berbisik. Namun bisikannya tidak terdengar jelas.

Nell?” Tanya Jack pada sesuatu yang mendekatinya. Suara lantai kayu terdengar semakin dekat. Wangi Lavender semakin kuat tercium. ”bu...hh..”, ”bu...h..” Sayup-sayup suara bisikan itu terdengar semakin jelas.

Nell?” Tanya Jack lagi. Akhirnya Jack menemukan senternya, tangan kanannya menyentuh suatu benda dengan switch di pinggirnya. Wangi bunga lavender semakin kuat. Dengan panik Jack menyalakan lampu senter itu dan mengarahkannya ke arah suara lantai kayu yang berderit di sebelahnya.

Terlihat wajah seorang wanita berambut panjang kusut yang seluruh mukanya tertutup rambut, kecuali mulutnya yang menyeringai, memamerkan gigi yang berwarna kuning.

Jill?” Tanya Jack, tubuhnya serasa kaku, otot-otot di badannya terasa menegang. Dia harus bergerak, tetapi segalanya terasa kaku. Dia tidak bisa bergerak.

”Bunuh...” Bisik wanita itu.

Dalam sekejap Jack melihat kilatan cahaya, cahaya dari senter yang terpantul oleh pisau dapur berlumuran darah.

Krak! Suara tubrukan keras terdengar. Senter yang dipegang oleh Jack terlempar beberapa meter, kemudian mati ketika senter itu terbanting di atas lantai kayu. Kegelapan kembali datang.

Bunuh...” Bisik suara seorang wanita di tengah kegelapan malam.

***



2 Comments:

At 5:16 PM, Anonymous Anonymous said...

ehemmm...tes..tes..tes..
check...check...
hmmm......siiip..


hehehe....aku dah baca buku cacing...
ceritanya asik... kemasannya menarik.. okd... keep writing!!!

 
At 10:08 AM, Blogger CacingKepanasan said...

wah, makasih ya dah baca buku cacing :).. Ok, ntar Cacing kabarin lagi kalau buku cacing ada yang terbit lagi (doain aja ya... :D )

 

Post a Comment

<< Home

My Photo
Name:
Location: Bandung, West Java, Indonesia

I just share what I thing it worth ed to share from my interest point-of-view. Basically its about Writing and music, but I share things that I think need to share.


Powered by Blogger

Free Shoutbox Technology Pioneer

JANGAN ASAL COPY PASTE..

Photobucket.com

Dan juga untuk pengunjung cacingkepanasan blog, terimakasih telah berkunjung, ma terimakasih untuk sponsor, salam cacing ;)